• AYO JADI PETANI MUDA!

TENTANG PROGRAM

Program Let’s be Young Farmers (Ayo Jadi Petani Muda) bertujuan untuk memfasilitasi kelompok muda yang terpinggirkan (perempuan dan laki-laki) di daerah perdesaan dalam upaya mendapatkan akses pada sumberdaya pertanian dan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan agar bisa menjadikan pertanian sebagai sumber penghidupan yang layak. Upaya ini diharapan dapat tercapai melalui tiga kegiatan utama dengan tujuan spesifik sebagai berikut ;

  1. Mengorganisasikan orang muda perdesaan untuk mendapatkan akses terhadap lahan pertanian yang dimiliki oleh pemerintah desa (misalnya tanah kemakmuran dan tanah kas desa). Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi ketersediaanl lahan bagi orang muda sebagai sumberdaya mendasar bagi pertanian.
  2. Memfasilitasi orang muda untuk mempelajari berbagai metode inovatif di dalam pertanian, yang meliputi praktik pertanian berkelanjutan, pengolahan hasil panen, dan pemasaran produk pertanian. Aktivitas tersebut bertujuan untuk membuat kegiatan pertanian menjadi lebih menarik bagi orang muda, karena memberikan manfaat yang berkelanjutan baik terhadap perbaikan penghidupan maupun terhadap kelestarian lingkungan.
  3. Meningkatkan kapasitas aksi kolektif orang muda di perdesaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat partisipasi politik orang muda dalam proses pengambilan keputusan di desa.

MENGAPA INI PENTING?

Secara luas, orang muda sering dipersepsikan tidak tertarik dalam pertanian. Meski ketidaktertarikan orang muda tersebut ditemukan dalam berbagai hasil penelitian, akan tetapi penelitian kami menemukan indikasi bahwa juga ada orang muda yang tertarik di bidang pertanian. Namun, para orang muda ini menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan keinginan mereka untuk terlibat dalam pertanian. Tantangan-tantangan tersebut antara lain ;

  1. Hambatan akses terhadap lahan pertanian;
  2. Kurangnya pengetahuan untuk mengembangkan pertanian yang lebih inovatif dan menghasilkan, yang termasuk dalam metode bertani, proses pengolahan hasil panen, dan pemasaran produk;
  3. Minimnya akses terhadap proses pengambilan keputusan pembangunan desa yang bisa menampung aspirasi mereka, misalnya dalam pengalokasian dana desa dan akses lahan pertanian bagi orang muda.

Dalam konteks yang lebih luas, tiga persoalan tersebut juga mengindikasikan peminggiran (marjinalisasi) terhadap orang muda di kegiatan pembangunan mulai dari tingkat perdesaan, bahkan nasional.

PENDEKATAN

Dalam melaksanakan program ini, kami bekolaborasi dengan Komunitas 1000kebun di Bandung dan Karang Taruna Mandala Cipta di Kulon Progo sebagai mitra pendamping. Komunitas 1000Kebun telah bekerja dalam berbagai usaha pertain dengan metode-metode yang inovatif dan telah mengembangkan pasar online dan offline untuk memberi kesempatan bagi petani dan pengusaha kecil agar dapat menjual produk mereka ke pasar yang lebih luas. Sementara itu Karang Taruna Mandala Cipta, telah bekerja dalam berbagai inisiatif dalam upaya memfasilitasi orang muda di Dukuh Ngentak, Desa Banjar Arum untuk mendapatkan akses terhadap lahan pertanian milik desa.

Kami menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan, memodifikasi, dan mengkontekstualisasi dua praktik baik dari dua kelompok muda tersebut, untuk kemudian menghasilkan inovasi yang dikontekstualisasi di dua kelompok muda perdesaan di Sukabumi dan Kebumen yang menjadi mitra pelaksana program. Kami menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dalam proses menggali pengalaman baik di mitra pendamping, dalam proses mengkontekstualisasi kegiatan inovasi yang akan dijalankan di masing-masing kelompok target, dan dalam proses evaluasi kegiatan. Pendekatan ini memungkinkan para partisipan secara aktif terlibat dan menyuarakan aspirasi mereka dalam semua tahap program. Kami juga memfasilitasi proses belajar dan transfer pengetahuan antar kelompok muda baik yang terlibat dalam program, sehingga mereka bisa saling belajar satu sama lain tentang bagaimana mengembangkan pertanian yang inovatif dan penguatan organisasi muda di perdesaan.

Sejalan dengan pelaksanaan kegiatan inovatif bersama para mitra kelompok muda, AKATIGA melakukan kajian dan pendokumentasian terhadap semua proses kegiatan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Secara berkelanjutan kami juga mendiseminasi pembelajaran dari proses pelaksanaan kegiatan melalui sejumlah kanal-kanal media baik offline maupun online, sehingga hasil pembelajaran ini bisa mengakses dan memberi inspirasi berbagai kelompok muda yang lebih luas. Di penghujung program, kami berharap bahwa program ini akan memberi manfaat yang seluasnya bagi para mitra terlibat dan kelompok orang muda yang lebih luas.


AYO, JADI PETANI MUDA!


FESTIVAL PETANI MUDA

UPDATE!


DUKUNGAN

Projek ini dijalankan dengan dukungan dari Program VOICE yang dikelola oleh Hivos Asia Tenggara.


KOLABORASI

Projek ini dijalankan dengan kolaborasi antara AKATIGA dengan Komunitas 1000Kebun dan Karang Taruna Mandala Cipta.


©2024 AKATIGA | PUSAT ANALISIS SOSIAL