TENTANG PROGRAM
Pada tahun 2018 angka pengangguran di Indonesia mencapai 7 juta orang atau sekitar 5,34% dari total angkatan kerja (BPS, 2018). Tingkat pengangguran terbuka orang muda saat ini yaitu 24,27% dimana 11,98% nya terjadi pada rentang usia 19-24 tahun (Statistik Pemuda, 2018). Indonesia perlu menciptakan dan menyediakan kesempatan yang lebih luas lagi akan pekerjaan yang layak bagi masyarakatnya. Terutama bagi orang muda yang potensinya belum tergali karena terbatasnya akses terhadap pekerjaan yang produktif dan layak.
Sektor pertanian sesungguhnya berpotensi mengurangi tingkat pengangguran orang muda di perdesaan. Akan tetapi, penelitian AKATIGA[1] menemukan bahwa banyak dari orang muda terkendala menjadi petani karena menghadapi beberapa tantangan. Beberapa diantaranya yaitu lamanya waktu menunggu untuk dapat mengakses tanah milik orang tua, tingginya harga sewa/beli lahan untuk bertani, harga produk pertanian di tingkat petani yang fluktuatif bahkan cenderung rendah sehingga keuntungan bertani tidak sebesar sektor lain, dan kurangnya informasi akan praktik pertanian inovatif.
Tidak terhubungnya orang muda perdesaan ke sektor pertanian membuat mereka cenderung memilih untuk merantau ke perkotaan. Namun, penelitian AKATIGA (2017)[2] menemukan bahwa pengalaman migrasi orang muda tidak hanya terbatas pada keberhasilan yang ditandai dengan peningkatan ekonomi. Tidak sedikit juga yang mengalami kegagalan dan adanya indikasi terjebak dalam pusaran migrasi yang tidak aman. Pengalaman kegagalan tersebut disebabkan salah satunya oleh keterbatasan informasi tentang pekerjaan di daerah lain yang dituju orang muda, seperti deskripsi pekerjaan, gaji, dsb.
Orang muda perdesaan hari ini dibatasi oleh horizon pandangan mereka tentang ragam pekerjaan yang dapat mereka akses. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa mereka sulit terlibat dalam sektor pertanian karena adanya beragam hambatan. Di sisi lain, bekerja sebagai buruh migran juga memiliki resiko yang tinggi. Di tengah situasi seperti itu, adanya kesempatan untuk mengakses pekerjaan yang layak menjadi sangat penting bagi orang muda perdesaan agar mereka tidak terjebak sebagai pengangguran.
Orang muda perlu mendapat informasi tentang kesempatan kerja di berbagai sektor, baik di pertanian, perdagangan, manufaktur, keuangan, jasa, dan lainnya. Mereka juga perlu mendapat kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri agar bisa mengambil peluang dari kesempatan kerja yang tersedia.
Dari permasalahan di atas, AKATIGA dengan dukungan dari KSI (Knowledge Sector Initiatives) melakukan riset advokasi untuk mendorong perbaikan kebijakan kesempatan orang muda yang adil dan inklusif di perdesaan baik sektor pertanian dan kesempatan kerja lainnya (nonpertanian).
[1] Penelitian AKATIGA ; Kemandirian Pangan (2013), Teknologi dan Kesempatan Kerja Pertanian di Perdesaaan (2015), Becoming a Young Farmer (2017-2020), dan Let’s be Young Farmers (2018-2020).
[2] Studi AKATIGA bekerjasama dengan Plan International berjudul “Pola Migrasi Kelompok Muda Di NTT (Nusa Tenggara Timur) tahun 2017.
PENDEKATAN
Dalam mencapai tiga tujuan utama di atas, AKATIGA merancang beberapa pendekatan yang akan dilaksanakan sepanjang 2019-2021 yang terdiri dari:
- Melakukan studi tentang kesempatan kerja di perdesaan, baik pertanian maupun nonpertanian.
- Advokasi kebijakan alokasi tanah kas desa di Kabupaten Kebumen.
- Uji coba model alokasi tanah desa dan penyediaan informasi kesempatan kerja di perdesaan.
TUJUAN
Program ini kedepannya bertujuan untuk berkontribusi dalam perbaikan kebijakan peningkatan penyediaan kesempatan kerja yang layak bagi orang muda yang adil dan inklusif di perdesaan. Output dari program ini yaitu:
- Peraturan Bupati Kebumen tentang alokasi tanah kemakmuran desa untuk orang muda dan potensi uji coba di lokasi terpilih.
- Formulasi model sistem penyediaan informasi kesempatan kerja nonpertanian di perdesaan (melalui pendekatan rumah singgah, “hub”, atau inovasi lainnya) dan potensi uji coba di lokasi terpilih.
- Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan perubahan cara pikir pemangku kebijakan dalam penyediaan kesempatan kerja yang layak untuk orang muda di perdesaan sehingga lebih inklusif dan berkelanjutan.
UPDATE
DUKUNGAN
Program ini dijalankan dengan dukungan dari Knowlegde Sector Initiative
MITRA
Projek ini dijalankan dengan kolaborasi antara AKATIGA dengan FORMASI